Efektifitas Fisioterapi Dada terhadap Pengeluaran Sputum pada Anak yang Mengalami Gangguan Bersihan Jalan Nafas dengan Bronkopneumonia
Isi Artikel Utama
Abstrak
Latar Belakang : World Health Organization (WHO), 15% dari kematian anak dibawah umur 5 tahun disebabkan oleh pneumonia pada tahun 2017 lebih dari 800.000 anak. Lebih dari 2 juta anak meninggal setiap tahun dikarenakan menderita pneumonia (WHO, 2019). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, pneumonia masih menjadi penyebab tertinggi kematian pada bayi di bawah usia lima tahun (balita) maupun bayi baru lahir. Pada tahun 2018 menunjukkan prevalensi yang meningkat 1,6% Bronkopneumonia adalah suatu peradangan paru yang biasanya menyerang di bronkeoli terminal. Bronkhieli terminal tersumbat oleh eksudat mokopurulen yang menyebabkan gangguan bersihan jalan nafas karena pasien mengalami peningkatan sputum, dan sulit untuk dikeluarkan sputum, untuk itu pasien membutuhkan tindakan fisioterapi dada untuk membantu mengeluarkan sputum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui effektifitas fisioterapi dada terhadap pengeluaran sputum pada pasien Bronkopneumonia. Metode penelitian ini menggunakan studi kasus deskriptif analitik Populasi yaitu semua anak dengan bronkopneumonia yang mendapat fisioterapi dada. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel dua orang. Hasil penelitian ini ini menunjukan bahwa tindakan fisioterapi dada akan efektif bila diberikan dengan tepat dapat membantu pengeluaran sputum. Kesimpulan Fisioterapi dada dapat meningkatkan bersihan jalan nafas pada pasien bronkopneumonia. Saran untuk peneliti selanjutnya diharapkan melakukan tindakan fisioterapi dada dengan jumlah responden yang lebih banyak dan waktu yang lebih lama.
Rincian Artikel
Bagian
Articles

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Isi Artikel Utama
Abstrak
Latar Belakang : World Health Organization (WHO), 15% dari kematian anak dibawah umur 5 tahun disebabkan oleh pneumonia pada tahun 2017 lebih dari 800.000 anak. Lebih dari 2 juta anak meninggal setiap tahun dikarenakan menderita pneumonia (WHO, 2019). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, pneumonia masih menjadi penyebab tertinggi kematian pada bayi di bawah usia lima tahun (balita) maupun bayi baru lahir. Pada tahun 2018 menunjukkan prevalensi yang meningkat 1,6% Bronkopneumonia adalah suatu peradangan paru yang biasanya menyerang di bronkeoli terminal. Bronkhieli terminal tersumbat oleh eksudat mokopurulen yang menyebabkan gangguan bersihan jalan nafas karena pasien mengalami peningkatan sputum, dan sulit untuk dikeluarkan sputum, untuk itu pasien membutuhkan tindakan fisioterapi dada untuk membantu mengeluarkan sputum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui effektifitas fisioterapi dada terhadap pengeluaran sputum pada pasien Bronkopneumonia. Metode penelitian ini menggunakan studi kasus deskriptif analitik Populasi yaitu semua anak dengan bronkopneumonia yang mendapat fisioterapi dada. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel dua orang. Hasil penelitian ini ini menunjukan bahwa tindakan fisioterapi dada akan efektif bila diberikan dengan tepat dapat membantu pengeluaran sputum. Kesimpulan Fisioterapi dada dapat meningkatkan bersihan jalan nafas pada pasien bronkopneumonia. Saran untuk peneliti selanjutnya diharapkan melakukan tindakan fisioterapi dada dengan jumlah responden yang lebih banyak dan waktu yang lebih lama.
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.