Penerapan ROM terhadap Kekuatan Otot pada Lansia dengan Gangguan Mobilitas Fisik
Isi Artikel Utama
Abstrak
World Health Organization (WHO) mengklaim bahwa populasi lansia berusia 60 tahun akan mengalami peningkatan dari 1 miliar di tahun 2020 menjadi 1,4 miliar pada tahun 2050. Lansia merupakan sekelompok orang yang berusia 60 tahun dengan bertambahnya usia, proses degenerasi yang dialami lansia menyebabkan fungsi tubuh menurun, kehilangan massa tulang secara bertahap adalah salah satu penurunan ini, serta diikuti penurunan kekuatan otot, semua ini mengakibatkan gangguan mobilitas fisik pada lansia. Tujuan: effektifitas penerapan ROM terhadap kekuatan otot pada lansia dengan gangguan mobilitas fisik. Metode: penelitian ini menggunakan metode praeksperimen dengan desain one group pretest dan post test. Hasil: latihan ROM berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kekuatan otot pada lansia dengan gangguan mobilitas fisik. Kesimpulan: pemberian tindakan ROM terbukti efektif meningkatkan nilai kekuatan otot pada lansia yang mengalami gangguan mobilitas fisik, dengan rata-rata peningkatan nilai kekuatan otot ekstermitas atas 0,87dan ekstermitas bawah 0,78 Saran: diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini dapat digunakan membantu perawat memberikan intervensi ROM pada lansia yang mengalami gangguan mobilitas fisik untuk meningkatkan kekuatan otot.
Rincian Artikel
Bagian
Articles

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Isi Artikel Utama
Abstrak
World Health Organization (WHO) mengklaim bahwa populasi lansia berusia 60 tahun akan mengalami peningkatan dari 1 miliar di tahun 2020 menjadi 1,4 miliar pada tahun 2050. Lansia merupakan sekelompok orang yang berusia 60 tahun dengan bertambahnya usia, proses degenerasi yang dialami lansia menyebabkan fungsi tubuh menurun, kehilangan massa tulang secara bertahap adalah salah satu penurunan ini, serta diikuti penurunan kekuatan otot, semua ini mengakibatkan gangguan mobilitas fisik pada lansia. Tujuan: effektifitas penerapan ROM terhadap kekuatan otot pada lansia dengan gangguan mobilitas fisik. Metode: penelitian ini menggunakan metode praeksperimen dengan desain one group pretest dan post test. Hasil: latihan ROM berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kekuatan otot pada lansia dengan gangguan mobilitas fisik. Kesimpulan: pemberian tindakan ROM terbukti efektif meningkatkan nilai kekuatan otot pada lansia yang mengalami gangguan mobilitas fisik, dengan rata-rata peningkatan nilai kekuatan otot ekstermitas atas 0,87dan ekstermitas bawah 0,78 Saran: diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini dapat digunakan membantu perawat memberikan intervensi ROM pada lansia yang mengalami gangguan mobilitas fisik untuk meningkatkan kekuatan otot.
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.