Jurnal Kesehatan STIKes Sumber Waras https://jurnal.stikessumberwaras.ac.id/index.php/jksw <p>Jurnal STIKES Sumber Waras adalah publikasi ilmiah yang dikhususkan untuk memajukan pengetahuan dan praktik di bidang kesehatan, keperawatan, dan ilmu kesehatan lainnya. Jurnal ini bertujuan untuk menyediakan platform bagi peneliti, akademisi, dan praktisi untuk berbagi hasil penelitian, tinjauan sistematis, dan artikel konseptual yang relevan dengan perkembangan terbaru dalam bidang kesehatan.</p> <p>Jurnal ini menerbitkan artikel yang melewati proses peer-review untuk memastikan kualitas dan keakuratan ilmiah. Topik yang diangkat mencakup, tetapi tidak terbatas pada, inovasi dalam perawatan kesehatan, manajemen kesehatan, pendidikan keperawatan, dan kebijakan kesehatan. Dengan fokus pada integrasi teori dan praktik, jurnal ini berkontribusi pada peningkatan mutu pelayanan kesehatan dan pengembangan profesional di masyarakat.</p> <p>Diterbitkan secara berkala, Jurnal STIKES Sumber Waras mengundang kontribusi dari penulis yang berminat untuk berpartisipasi dalam dialog akademis dan berbagi pengetahuan yang dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan sektor kesehatan di Indonesia dan global. </p> id-ID donny.mataputun@gmail.com (Ns. Donny Richard Mataputun, M.Kep) untungsetioyono78@gmail.com (Untung Setiyono, S.Kom) Sun, 02 Feb 2025 22:49:07 +0700 OJS 3.3.0.13 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Pemenuhan Kebutuhan Aman Nyaman dengan Isometric Handgrip Exercise terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lansia https://jurnal.stikessumberwaras.ac.id/index.php/jksw/article/view/63 <p><strong>Latar Belakang: </strong>Usia lanjut merupakan golongan yang lebih rentan terserang berbagai penyakit. Kekuatan dan fungsi imun pada lansia akan semakin menurun seiring dengan bertambahnya usia berdampak pada perubahan sistem kardiovaskular timbulnya penyakit hipertensi dimana tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg. <strong>Tujuan: </strong>Mengidentifikasi keefektifan <em>isometric handgrip exercise </em>pada klien lansia hipertensi. <strong>Metode: </strong>Penelitian ini menggunakan studi kasus dengan intervensi terapi non farmakologi <em>isometric handgrip exercise </em>untuk menurunkan tekanan darah yang diberikan selama 15 menit pada pagi, siang, dan sore hari dalam 3 hari berturut- turut sesuai kriteria inklusi yaitu 2 orang responden berusia &gt;60 tahun dan tidak mengkonsumsi obat anti hipertensi. <strong>Hasil: </strong>Penelitian ini menunjukkan adanya perubahan yang signifikan dari tekanan darah pada kedua klien, pada klien 1 dengan rata-rata penurunan tekanan darah systole sebesar 10 mmHg dan tekanan diastole 4 mmHg serta pada klien 2 didapatkan rata-rata penurunan tekanan darah systole 13 mmHg dan tekanan diastole 6 mmHg. <strong>Kesimpulan: </strong>studi kasus ini membuktikan bahwa pemberian <em>isometric handgrip exercise </em>efektif guna penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi.</p> Lenny Rosbi Rimbun, Atikah Maulia Hak Cipta (c) 2025 Lenny Rosbi Rimbun, Atikah Maulia https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jurnal.stikessumberwaras.ac.id/index.php/jksw/article/view/63 Thu, 12 Dec 2024 00:00:00 +0700 Penerapan ROM terhadap Kekuatan Otot pada Lansia dengan Gangguan Mobilitas Fisik https://jurnal.stikessumberwaras.ac.id/index.php/jksw/article/view/61 <p>World Health Organization (WHO) mengklaim bahwa populasi lansia berusia 60 tahun akan mengalami peningkatan dari 1 miliar di tahun 2020 menjadi 1,4 miliar pada tahun 2050. Lansia merupakan sekelompok orang yang berusia 60 tahun dengan bertambahnya usia, proses degenerasi yang dialami lansia menyebabkan fungsi tubuh menurun, kehilangan massa tulang secara bertahap adalah salah satu penurunan ini, serta diikuti penurunan kekuatan otot, semua ini mengakibatkan gangguan mobilitas fisik pada lansia. <strong>Tujuan</strong>: effektifitas penerapan ROM terhadap kekuatan otot pada lansia dengan gangguan mobilitas fisik. Metode: penelitian ini menggunakan metode praeksperimen dengan desain one group pretest dan post test. <strong>Hasil</strong>: latihan ROM berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kekuatan otot pada lansia dengan gangguan mobilitas fisik. <strong>Kesimpulan</strong>: pemberian tindakan ROM terbukti efektif meningkatkan nilai kekuatan otot pada lansia yang mengalami gangguan mobilitas fisik, dengan rata-rata peningkatan nilai kekuatan otot ekstermitas atas 0,87dan ekstermitas bawah 0,78 <strong>Saran</strong>: diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini dapat digunakan membantu perawat memberikan intervensi ROM pada lansia yang mengalami gangguan mobilitas fisik untuk meningkatkan kekuatan otot.</p> Tatang Sutisna, Cicielia Ernawati Rahayu, Yulianti Hak Cipta (c) 2025 Tatang Sutisna, Cicielia Ernawati Rahayu, Yulianti https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jurnal.stikessumberwaras.ac.id/index.php/jksw/article/view/61 Thu, 12 Dec 2024 00:00:00 +0700 Hubungan Aktivitas Fisik dengan Derajat Hipertensi pada Lansia https://jurnal.stikessumberwaras.ac.id/index.php/jksw/article/view/64 <p><em>Non-communicable diseases still contribute to the highest mortality rate in Indonesia, especially hypertension. One of the factors of hypertension is physical activity. WHO also estimates that 1 in 5 women worldwide have hypertension. This number is greater among men, which is 1 in 4 people (Ministry of Health of the Republic of Indonesia, 2023). The purpose of this study was to determine the degree of hypertension, determine physical activity, and analyze the relationship between physical activity and hypertension at the Kenanga Posbindu, Grogol Village. The population of this study was 55 respondents with hypertension. The sample of this study used a purposive sampling technique so that a sample of 34 respondents was obtained. The focus of this study was the incidence of hypertension and physical activity. The analysis used in this study was an analysis using SPSS with the Chi-Square test. The results of the analysis showed that Hypertension with Grade 2 was 52.9% higher than Hypertension with Grade 1, which was 47.1%. Physical activity 52.9% were quite active. There is a significant relationship between physical activity and hypertension (P value = 0.017). The conclusion of this study is that hypertension sufferers who do less physical activity have a 2.31 times greater chance of experiencing grade II hypertension when compared to hypertension sufferers who do light physical activity. This can be caused by other factors such as high physical stress, rest or other lifestyle factors.</em></p> Karyatin Hak Cipta (c) 2025 Karyatin https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jurnal.stikessumberwaras.ac.id/index.php/jksw/article/view/64 Thu, 12 Dec 2024 00:00:00 +0700 Pemenuhan Kebutuhan Aman Nyaman Dengan Pemberian Jus Sirsak Terhadap Kadar Asam Urat Pada Lansia Penderita Gout Arthritis https://jurnal.stikessumberwaras.ac.id/index.php/jksw/article/view/62 <p><strong>Latar Belakang: </strong>Asam urat atau gout arthritis dalam istilah medis, merupakan kondisi peradangan pada sendi yang mengakibatkan gejala nyeri yang terasa panas, pembengkakan, dan kekakuan sendi karena kadar asam urat yang tinggi. Kadar normal asam urat adalah laki-laki yaitu 3,5-7 mg/dl dan untuk perempuan yaitu 2,6-6 mg/dl. Menurut WHO (World Health Organization), sekitar 355 juta penduduk di seluruh dunia yang terserang gout arthritis. Di Indonesia, angka kejadian Gout Arthritis juga tinggi, dengan prevalensi sebesar 81%. Menurut data Kemenkes RI tahun 2018, jumlah penderita gout arthritis di DKI Jakarta mencapai 6,76%. Penyakit gout arthritis sering terjadi pada orang lanjut usia karena penurunan fungsi ginjal dan konsumsi makanan tinggi purin. Salah satu cara untuk menurunkan kadar asam urat yaitu dengan minum jus sirsak. <strong>Tujuan</strong>: Untuk mengetahui pengaruh jus sirsak terhadap penurunan kadar asam urat pada lansia penderita gout arthritis. <strong>Metode</strong>: Studi kasus dengan analisis deskriptif terhadap 2 klien. <strong>Hasil: </strong>Setelah dilakukan pengkajian pada klien I dan II ditemukan keluhan nyeri, dan diangkat diagnosis nyeri kronis berhubungan dengan kondisi musculoskeletal kronis. Intervensi yang dilakukan adalah pemberian jus sirsak 2x sehari sebanyak 200 ml selama 7 hari berturut-turut. Klien 1 mengalami penurunan kadar asam urat dari 9,3 mg/dl menjadi 5,7 mg/dl dan klien 2 mengalami penurunan kadar asam urat dari 8,6 mg/dl menjadi 5,0 mg/dl. <strong>Kesimpulan</strong>: Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian jus sirsak terhadap menurunkan kadar asam urat pada lansia penderita gout arthritis di PSBD Budi Bhakti 2 Cengkareng.</p> Esther Lenny, Gizka Puti Anggraeni Hak Cipta (c) 2025 Esther Lenny, Gizka Puti Anggraeni https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jurnal.stikessumberwaras.ac.id/index.php/jksw/article/view/62 Thu, 12 Dec 2024 00:00:00 +0700 Pengaruh Intervensi Senam Kaki terhadap Sensitivitas Kaki Diabetesi di Panti Sosial Bina Daksa Budi Bhakti https://jurnal.stikessumberwaras.ac.id/index.php/jksw/article/view/49 <p><strong>Latar belakang </strong>: DM tipe II didasari dengan kondisi kadar insulin yang berlebih, dikarenakan adanya kekebalan insulin, Kekebalan seluler terhadap kinerja insulin adalah penyebab utama dari bereskalasinya DM tipe 2. kegemukan, kemalasan, penyakit, medikasi, dan penuaan Pada DM tipe II individu mengalami penurunan sensitivitas resistensi insulin sehingga menyebabkan hiperglikemia melebihi batas normal &gt;250 mg/dL, komplikasi yang terjadi salah satunya Neuropati yaitu penurunan sensitivitas pada kaki Diabetesi. <strong>Tujuan </strong>: Penelitian ini bertujuan untuk meneliti adakah pengaruh penerapan senam kaki terhadap tingkat sensitivitas kaki pada diabetesi di Panti Sosial Bina Daksa Budi Bhakti 2. <strong>Metode Penelitian : </strong>Penelitian ini menggunakan bentuk studi kasus untuk mengetahui pengaruh terapi senam kaki terhadap Sensitivitas Kaki pada Diabetesi. Kriteria inklusi responden lansia, terdapat penurunana sensitifitas pada kaki dan kadar gula darah &gt;200 mg%. <strong>Hasil</strong>: Berdasarkan hasil penelitian &nbsp;pengaruh &nbsp;intervensi senam kaki terbukti efektif mengurangi kesemutan kedua kaki responden. Sebelum tindakan penurunan sensitivitas pada kaki kanan &amp; kiri, tingkat sensitivitas saat pengkajian nilai 5 pada kaki kanan dan 6 pada kaki kiri, responden I dan untuk responden II nilai 6 pada kaki kanan dan 7 pada kaki kiri. Setelah dilakukan intervensi selama 6 hari, kesemutan pada kaki berkurang dan tingkat sensitivitas kaki kedua Responden meningkat 1-2 poin.</p> Hadiwijaya, Tamrin Hak Cipta (c) 2025 Hadiwijaya, Tamrin https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jurnal.stikessumberwaras.ac.id/index.php/jksw/article/view/49 Thu, 12 Dec 2024 00:00:00 +0700 Asuhan Keperawatan Gangguan Mobilitas Fisik dengan Rom pada Pasien Stroke Non Hemoragik di Panti Sosial Bina Daksa Budi Bakti 2 Cengkareng Barat Jakarta Barat https://jurnal.stikessumberwaras.ac.id/index.php/jksw/article/view/44 <p><strong>Latar belakang</strong>: Stroke adalah timbul karena terjadi hambatan terhadap aliran darah, disebakan karena adanya sumbatan dialiran darah keotak, sehingga pecahnya pembuluh darah (Insana Maria, 2021). (WHO, 2021) mengatakan bahwa terdapat 13,7 juta kasus stroke setiap tahun dan sekitar 5,5 juta meninggal akibat stroke. Penderita stroke biasanya terjadi komplikasi seperti kelumpuhan baik sebagian tubuh maupun pada semua ekstermitas. Sebagian besar penderita stroke mengalami kelumpuhan sebagian tubuh (<em>hemiprase</em>). Tujuan : menggambarkan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Stroke Non Hemoragik dengan <em>Range Of Motion (ROM)</em> dimulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi. <strong>Metode</strong> : menggunakan studi kasus dengan metode deskriptif dengan mengambil dua pasien stroke non hemoragik kemudian diberikan tindakan asuhan keperawatan pada pasien stroke non hemoragik dengan pengkajian, diagnosis keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi, dan evaluasi. <strong>Hasil</strong> : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam ROM pasif kekuatan otot pada pasien pertama pada ekstermitas atas menjadi 4 dan ekstermitas bawah menjadi 3 dan pasien kedua diawali dnegan kekuatan otot 0 menjadi 1 masalah teratasi sebagian. <strong>Kesimpulan</strong> : terjadi peningkatan kekuatan otot pada kedua pasien masalah teratasi sebagian. <strong>Saran</strong> : diharapkan dengan adanya studi kasus ini menjadikan informasi bagi masyarakat yang mengalami masalah stroke sehingga tidak terjadi komplikasi.</p> Ns. Juairiah, S.Kep., M.Kep, Kusnul Kotimah Hak Cipta (c) 2024 Ns. Juairiah, S.Kep., M.Kep, Kusnul Kotimah https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jurnal.stikessumberwaras.ac.id/index.php/jksw/article/view/44 Mon, 06 Jan 2025 00:00:00 +0700 Studi Penerapan Rendam Kaki Air Hangat untuk Menurunkan Insomnia pada Lansia https://jurnal.stikessumberwaras.ac.id/index.php/jksw/article/view/45 <p><strong>Latar Belakang : </strong>Lanjut usia (lansia) merupakan tahap lanjutan dari suatu proses kehidupan dan yang sering disebut lansia yaitu berusia lebih dari 60 tahun. insomnia adalah sebuah gejala kelainan dalam tidur berupa sulit untuk tidur atau cenderung mempertahankan tidur meskipun ada kesempatan untuk melakukannya (Syadiyah, 2018). Wilayah Jakarta Barat meimiliki angka teirtinggi pada keijadian lansia insomnia seibeisar 30%, (KeimeinkeisRI, 2018). Meireindam kaki meingguinakan air deingan suihui 37-40<sup>0</sup>C beirtuijuian uintuik meiningkatkan reilaksasi otot, meiningkatkan sirkuilasi darah, meinghilangkan streis, meinguirangi eideima, meiningkatkan peirmeiabilitas kapileir dan dapat meinyeihatkan jantuing. <strong>Tujuan : </strong>untuk mengetahui pengaruh terapi rendam kaki air hangat terhadap penurunan insomnia pada lansia. <strong>Metode : </strong>desain yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus dengan metode deskriptif. <strong>Hasil Penelitian : </strong>Penelitian menunjukkan terdapat pengaruh rendam kaki air hangat terhadap insomnia pada lansia. Klien 1 dari insomnia sedang menjadi tidak insomnia sedangkan klien 2 dari insomnia sedang menjadi insomnia ringan.<strong>Kesimpulan</strong> <strong>: </strong>Penelitian ini menunjukkan bahwa terapi rendam kaki air hangat terbukti efektif untuk menurunkan insomnia pada lansia.</p> Donny Richard Mataputun, Yasyfa Putri Dinur Hak Cipta (c) 2024 Donny Richard Mataputun, Yasyfa Putri Dinur https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jurnal.stikessumberwaras.ac.id/index.php/jksw/article/view/45 Thu, 12 Dec 2024 00:00:00 +0700 Asuhan Keperawatan pada Klien Ulkus Diabetik dengan Perawatan Luka dan ROM untuk Mempercepat Penyembuhan Luka di PSBDBB 2 Cengkareng https://jurnal.stikessumberwaras.ac.id/index.php/jksw/article/view/46 <p><strong>Latar belakang</strong>: Ulkus diabetik merupakan komplikasi DM yang terjadi akibat penekanan pada kaki dan disebabkan oleh trauma yang dialami klien atau komplikasi lain. Perawatan luka dan melatih ROM ekstermitas bawah mampu membantu proses penyembuhan pada luka. <strong>Tujuan</strong>: untuk mengidentifikasi kefektifan melakukan kombinasi perawatan luka dan melatih Range of motion. <strong>Metode Penelitian</strong>: Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pemberian intervensi kombinasi perawatan luka dan melatih ROM yang dilakukan selama 14 hari dengan frekuensi kali sehari selama 30 menit pada klien lansia yang memiliki ulkus diabetik ekstermitas bawah di PSBDBB 2 Cengkareng. <strong>Hasil penelitian</strong>: Menunjukkan keberhasilan terhadap pemberian kombinasi perawatan luka dan melatih ROM yang ditandai dengan adanya perubahan ukuran dan nilai ABI pada klien I yaitu ukuran luka P: 3 L: 2 dan nilai ABI: 0,75 menjadi P: 1,5 L: 0,9 dan nilai ABI: 1,07. Sedangkan klien II dengan ukuran luka P: 6 L: 5 dan nilai ABI: 0,67 menjadi P: 4,5 L: 4 dan nilai ABI: 1,2. <strong>Kesimpulan</strong>: Kombinasi perawatan luka dan melatih ROM dapat membatu proses penyembuhan luka pada pasien ulkus diabetik tipe II.</p> Umi Anggraeni, Dea Aprilya Hak Cipta (c) 2024 Umi Anggraeni, Dea Aprilya https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jurnal.stikessumberwaras.ac.id/index.php/jksw/article/view/46 Thu, 12 Dec 2024 00:00:00 +0700 Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Tidur Dengan Pemberian Aroma Terapi Lavender Terhadap Insomnia Pada Lansia https://jurnal.stikessumberwaras.ac.id/index.php/jksw/article/view/47 <p><strong>Latar Belakang: </strong>Lansia mengalami beberapa gangguan kesehatan, diantaranya adalah gangguan tidur. Gangguan tidur yang sering terjadi pada lansia adalah insomnia, dengan keluhan pasien sulit tidur, sering terbangun pada malam hari, merasa tidak puas dengan tidurnya, dan badan terasa letih setelah bangun tidur, dengan demikian maka diagnosa keperawatan utama yaitu Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurangnya kontrol tidur. Salah satu cara menangani insomnia secara non farmakologi yaitu dengan pemberian aroma terapi lavender. <strong>Tujuan: </strong>melakukan asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur dengan pemberian aroma terapi lavender terhadap penurunan insomnia pada lansia. <strong>Metode: </strong>studi kasus terhadap 2 pasien dengan pemberian intervensi selama 5 hari. <strong>Hasil penelitian: </strong>pada pasien 1 dan 2 didapatkan yaitu setelah diberikan intervensi pemberian aroma terapi lavender, pasien 1 dari Insomnia sedang (skor 30) menjadi tidak insomnia (skor 19) sedangkan Pasien 2 dari Insomnia sedang (skor 31) menjadi tidak insomnia (skor 15). <strong>Kesimpulan: </strong>Pemberian aroma terapi lavender terbukti efektif untuk menurunkan insomnia pada lansia.</p> Lenny Rosbi Rimbun, Fina Elviana Hak Cipta (c) 2024 Lenny Rosbi Rimbun, Fina Elviana https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jurnal.stikessumberwaras.ac.id/index.php/jksw/article/view/47 Thu, 12 Dec 2024 00:00:00 +0700 Efektifitas Fisioterapi Dada terhadap Pengeluaran Sputum pada Anak yang Mengalami Gangguan Bersihan Jalan Nafas dengan Bronkopneumonia https://jurnal.stikessumberwaras.ac.id/index.php/jksw/article/view/48 <p>Latar Belakang : World Health Organization (WHO), 15% dari kematian anak dibawah umur 5 tahun disebabkan oleh pneumonia pada tahun 2017 lebih dari 800.000 anak. Lebih dari 2 juta anak meninggal setiap tahun dikarenakan menderita pneumonia (WHO, 2019). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, pneumonia masih menjadi penyebab tertinggi kematian pada bayi di bawah usia lima tahun (balita) maupun bayi baru lahir. Pada tahun 2018 menunjukkan prevalensi yang meningkat 1,6% Bronkopneumonia adalah suatu peradangan paru yang biasanya menyerang di bronkeoli terminal. Bronkhieli terminal tersumbat oleh eksudat mokopurulen yang menyebabkan gangguan bersihan jalan nafas karena pasien mengalami peningkatan sputum, dan sulit untuk dikeluarkan sputum, untuk itu pasien membutuhkan tindakan fisioterapi dada untuk membantu mengeluarkan sputum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui effektifitas fisioterapi dada terhadap pengeluaran sputum pada pasien Bronkopneumonia.&nbsp; Metode penelitian ini menggunakan studi kasus deskriptif analitik Populasi yaitu semua anak dengan bronkopneumonia yang mendapat fisioterapi dada. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel dua&nbsp; orang. Hasil penelitian ini ini menunjukan bahwa tindakan fisioterapi dada akan efektif bila diberikan dengan tepat dapat membantu pengeluaran sputum. Kesimpulan Fisioterapi dada dapat meningkatkan bersihan jalan nafas pada pasien bronkopneumonia.&nbsp; Saran untuk peneliti selanjutnya diharapkan melakukan tindakan fisioterapi dada dengan jumlah responden yang lebih banyak dan waktu yang lebih lama.</p> Yunita Muliasari, Cicielia Ernawati Rahayu Hak Cipta (c) 2024 Yunita Muliasari, Cicielia Ernawati Rahayu https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jurnal.stikessumberwaras.ac.id/index.php/jksw/article/view/48 Thu, 12 Dec 2024 00:00:00 +0700